Skinpress Rss

Jumat, 22 April 2011

Nagan Raya Hots

0

Muzakir Manaf, T Anas Ketua KPA Nagan Raya
*Balon Bupati Akan Ditentukan

NAGAN RAYA(Waspada).Setelah sempat menjadi polemik terkait siapa yang menjabat Ketua Peralihan Aceh (KPA) wilayah Nagan Raya, Ketua Komite Peralihan Aceh Muzakir Manaf, akhirnya angkat bicara. Muzakir Manaf menyatakan, T Anas merupakan sosok yang diakui menjabat Ketua KPA Nagan Raya, setelah jabatan itu ditinggalkan Samsuardi yang kini menjabat Ketua DPRK.

”Memang serah terima itu belum kita lakukan tapi segera dalam waktu dekat. Saat ini T Anas lah yang menjabat ketua KPA Nagan Raya,”kata Muzakir Mannaf yang dihubungi Wsapada melalui telpon selulernya, Senin (18/4).

Muzakir meminta seluruh jajaran KPA wilayah Nagan Raya maupun Sagoe menghargai keputusan itu dan berkoordinasi dengan T Anas dan jajaran, dalam mengambil keputusan. Dikatakan,kepergian T Anas keluar Aceh saat konflik, tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak membenarkannya menduduki jabatan apapun dalam organisasi KPA.

”Saat itu kita memang menginstruksikan untuk keluar dari Aceh jika kondisi menuntut demikian. Jadi terlalu Naif jika itu menjadi alasan untuk tidak membenarkannya menduduki jabatan di KPA,”kata Muzakir Manaf yang juga Ketua Partai Aceh.

Meski demikian, kata Muzakir Manaf, KPA tidak membatasi hak-hak para mantan kombotan Gerakan Aceh Merdeka yang tergabung dalam KPA, untuk menentukan pilihan, pada pemilukada mendatang.  ”Kemana suara yang akan diberikan kita serahkan sepenuhnya kepada mereka,”kata Muzakkir Manaf.

Muzakir Manaf meminta seluruh mantan kombotan GAM Nagan Raya yang tergabung dalam KPA menerima dan menghargai keputusan tersebut. Ia juga meminta pemberian jabatan KPA Nagan Raya kepada T Anas, tidak menimbulkan perpecahan di Organisasi KPA Nagan Raya.

Terkait siapa pasangan bakal calon (balon) yang akan didukung KPA di wilayah, KPA Pusat, kata Muzakir Manaf, menyerahkan sepenuhnya kepada KPA wilayah. ”Kepada siapa nanti dukungan akan diberikan oleh KPA ditingkat wilayah, itu kita serahkan kepada mereka dan kami hanya merestui saja,”kata Muzakir Manaf.

Lebih lanjut Muzakir Manaf yang ditanya siapa pasangan bakal calon yang didukung KPA dan PA, sebagai Bakal Calon Bupati dan Wakil di kabupaten Nagan Raya menyatakan belum menentukan hal itu. Hal itu kata Muzakir akan diputuskan nanti setelah pihaknya mengadakan pertemuan baik dengan unsur KPA maupun PA.

”Kami belum membahas hal itu, karena kita belum melakukan pertemuan dengan unsur KPA Nagan Raya. Jadi saya minta KPA Nagan Raya maupun PA bersabar,”pungkasnya.

Jabatan sah Ketua KPA Nagan Raya menjadi perdebatan setelah nama Samsuardi-Nurkhalis dinyatakan sebagai pasangan balon yang diusung PA pada pemilukada 2011. Hal itu disampaikan Ketua Partai Aceh T Raja Mulya yang menyatakan merupakan hasil keputusan segenap pengurus PA setelah berkordinasi dengan unsur KPA wilayah hingga tingkat Sagoe.

Namun keputusan itu dibantah T Anas, melalui juru bicara Andi Nagan. Menurut T Anas, sebagai ketua KPA dirinya tidak mengetahui adannya pertemuan untuk membahas pasangan mana yang akan didukung dan diusung PA. Namun bantahan T. Anas justru ditanggapi Ali Hasyimi yang mempertanyakan kewenangan T Anas. Menurut Ali Hasyimi, setelah ditinggalkan Samsuardi yang kini menjabat ketua DPRK Nagan Raya, jabatan KPA didisposisikan kepadanya.(cak)
Baca Selengkapnya

Dua Luka Tembak Tewaskan Petani Manggi

0

Dua Luka Tembak Tewaskan Petani Manggi

Muhammad (53), warga Manggie Kecamatan Panton Reu Aceh Barat ditemukan tewas dengan luka tembak dibagian kepala Minggu, (9/1) pagi, sekira pukul 08.00 Wib Kematian korban pertama sekali diketahui isterinya, Keumala (48) saat menjenguk korban diareal persawahan mereka di desa setempat bersama kedua anaknya mereka Rohani (17) dan Eka Purnama (14).

Belum diketahui pasti motif penembakan terhadap korban. Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dua butir selongsong peluru Kaliber 7,67 x 39 mm yang diduga kuat berasal dari senjata serbu jenis jenis AK 47.

Rohani anak korban mengatakan saat ditemukan korban dalam posisi terlentang di dalam gubuk disekitar sawah. Awalnya kata Rohani, mereka sempat tidak mengetahui bahwa korban telah meninggal.

“ Kami mengira ayah sedang tidur, tapi karena sudah siang ibu kemudian masuk kedalam gubuk untuk membangunkan, saat itulah kami tahu ayah sudah meninggal,”kata Rohani saat mendampingi proses visum jenazah ayahnya dirumah sakit umum Cut Nyak Dhien, Minggu (9/1).

Menurut Rohani, Ayahnya meninggalkan rumah pada sekira pukul 22.00 wib, Sabtu
malam menuju sawah untuk menjaga tanaman padi mereka. Disebutkan ia tak menduga ayahnya meninggal ditembak, karena selama ini menurutnya Muhammad tidak pernah memiliki masalah dengan tetangga maupun temannya.

Namun saat meninggalkan rumah, kata Rohani ayahnya membawa uang “jumlahnya kami tidak tahu yang jelas banyak. Ayah kalau pergi selalu membawa uang tidak pernah ditinggalkan dirumah,”ujar Rohani.

Informasi yang diperoleh Koran ini sebelum menuju ke sawahnya, Muhammad sempat terlihat minum di kedai kopi desa tersebut. Sekitar pukul 01.00 wib, korban pergi menuju sawah mereka. “Mungkin saat itulah pembunuhan terhadap korban terjadi antara rentang waktu pukul 01.00 wib hingga pukul 04 pagi,”kata yusuf.

“Sekitar pukul 04 pagi warga sempat mendengar suara letusan senjata namu tidak ada yang keluar untuk melihat karena masih pagi sekali,”tambahnya.

Sebelumnya keluarga sempat keberatan jenazah korban untuk divisum, namun atas permintaan kepolisian keluarga akhirnya mengijinkan korban di bawa ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Dari hasil visum korban diduga meninggal karena dua luka tembak dibagian kepala dan pinggang.

Usai divisum jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan didesanya di kawasan Manggie Kecamatan Pantoen Reu Aceh Barat.
  
Kapolres Aceh Barat AKBP Djoko Widodo yang dihubungi secara terpisah mengatakan melalui pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif pembunuhan terhadap korban. “Kita masih melakukan penyelidikan, dan hasil visum belum kita terima,”kata Djoko Widodo.

Djoko juga belum berani memastikan apakah Muhammad menjadi korban perampokan, karena uang korban masih utuh saat jenazahnya ditemukan.”Belum bias dikatakan begitu karena uang korban tidak ada yang hilang. Tapi berdasarkan keterangan keluarga, beberapa hari ini dia suka menyendiri,”kata Djoko tanpa menyebut sebab dan darimana asal kedua selongsong peluru tersebut.(cak)
Baca Selengkapnya

Pelajar SMU dan Sopir L300 Nyaris Diamuk Warga

0

Berduaan Dalam Kamar
Pelajar SMU dan Sopir L300 Nyaris Diamuk Warga

Meulaboh(Waspada)-Usaha gigih setiap orang tentu patut diacungi jempol. Namun tidak kegigihan yang ditunjuk MI (25) warga Drien Rampak Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat ini, tidak patut ditiru. Karena ingin memuaskan hasrat biologisnya, MI tega membohongi pamannya Abdul Saman (54), dan menodai kekasihnya SI (18).

Minggu dini hari sekira pukul 03.00 WIB, MI dan SI ditangkap warga Ujung Kalak Meulaboh, karena tengah berdua-dua dalam sebuah kamar dirumah Pamannya Abdul Saman. Kepada Abdul Saman, MI mengaku bahwa SI pelajar salah satu smu itu, adalah isteri sahnya, sehingga Abdul Saman menyediakan sebuah kamar untuk keduannya.

Namun sial, usaha MI memadu kasih bersama MI terlanjur di ketahui warga dan keduannya digiring ke Markas Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Barat. Saat diperiksa, mereka mengakui tengah berada di dalam kamar dan mereka tidak dapat menunjukkan buku nikah,”kata Charuzzadi kepada Waspada Senin kemarin.

Menurut Chairuzzadi kepada petugas keduannya mengaku telah beberapa kali “naik ke bulan” di tempat yang berbeda pula. Untuk memuluskan aksinya MI juga mengajak Nurhajijah (18), rekan kost SI, menginap dirumah pamannya.”Kepada pamanhnya MI memperkenalkan Nurhajijah adalah kakak SI. Tapi saat digrebek warga,Nurhajijah tidur diruang tamu,”jelas Chairuzzadi.

Dijelaskan, MI yang tercatat masih bertetangga dengan SI di Desa Drien Rampak kecamatan Johan Pahlawan Meulaboh, mengajak kekasihnya menuju rumah Abdul Saman sekira pukul 11.00 Wib.”Karena mengaku itu isterinya si paman akhirnya menyediakan kamar untuk MI dan SI tanpa menaruh curiga. Kita berharap siapapun yang menerima tamu harus melaporkannya kepada perangkat desa dan lebih selektif,”ungkapnya.

Untuk mempertanggunjawabkan perbuatannya MI yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum ini berikut  kekasihnya SI serta Nurhajijah akhirnya diserahkan ke Polres Aceh Barat.”Kewenangan kita hanya melakukan pembinaan dan untuk pemeriksaan lebih lanjut ketigannya telah kami serahkan kepada kepolisian,”ujarnya.

Keduannya terancam hukuman cambuk 7 kali karena melanggar Qanun nomor 14 Tahun 2003 tentang Khalwat dan Mesum.”Ini merupakan kasus kedua ditahun 2011 setelah sebelumnya kami juga mengamankan dua pasangan tanpa ikatan didesa yang sama,”pungkas Chairuzzadi.(cak)

  
Baca Selengkapnya

Akibat Banjir Petani Rugi Puluhan Juta

0


Akibat Banjir Petani Rugi Puluhan Juta, SDN Lango Masih Libur
WASPADA(Meulaboh)-Banjir yang melanda 8 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat tak hanya menimbulkan gelombang pengungsian dan terhentinya proses belajar mengajar disejumlah sekolah. Musibah itu juga merusak puluhan hektar lahan pertanian dan perkebunan warga. Petani merugi puluhan juta karena hasil panen mereka ikut tersapu banjir.
Sebahagian besar warga yang berdomisili di 8 kecamatan di Aceh Barat bekerja sebagai petani. Mereka menanan Padi, Kacang dan Cabai. Pasca banjir sebahagian besar petani yang terkena dampak banjir memungut sisa hasil panen mereka.
”Hanya ini yang tersisa, mungkin tidak sampai 5 karung. Biasannya perpetani bisa mencapai 1,5 ton setiap panen. Sekilonya Rp 12 ribu,” kata Juanda ketua kelompok tani desa Seumantok Kecamatan Pante Cermin, Sabtu (2/1)kepada Wartawan.
Menurut Juanda, saat banjir sebahagian besar petani Kacang Tanah di Desa Seumantok baru selesai panen Kacang. Banjir yang datang begitu cepat membuat petani tak sempat menyelamatkan kacang tanah yang masih berada di pagar-pagar sekitar areal persawahan.
Pantauan Waspada, petani terpaksa memungut kacang sisa-sisa hasil panen yang tersangkut dipagar-pagar sekitar lahan mereka. Kondisi serupa juga dilakukan petani yang menanam padi didesa Lango Kecamatan Pante Cermin. Mereka memilih padi sisa-sisa banjir yang masih tersangkut dipagar sekitar areal persawahan.
Para petani mengaku merugi hingga puluhan juta karena sebahagian besar hasil panen mereka tidak dapat diselamatkan. Selain menghanyutkan hasil panen yang masih berada di ladang, banjir juga merendam padi maupun Kacang yang tersimpan dirumah-rumah. ”Sekarang ya memamfaatkan sisa inilah tapi ya hasilnya tak seperti harapan kami.Mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah untuk membantu kami,”kata Juanda.
Belum Belajar
Sementara itu tidak adannya tenaga bantuan untuk membersihkan fasilitas maupun ruang kelas yang terkena dampak banjir, membuat proses belajar mengajar di SDN Lango hingga Sabtu belum dimulai. Meski tidak diliburkan namun murid belum belajar karena mereka harus membersihkan sendiri ruang kelas yang masih berlumpur.
”Ya beginilah pak, namannya anak-anak yang membersihkan kebanyakan mainnya. Kita prihatin juga dan ikut membantu bersih-bersih tapi didesa ini semua juga kena musibah jadi warga tak sempat membantu,”kata Zulkifli salah seorang guru SD Lango.
SDN Llango merupakan sekolah terparah yang terkena dampak banjir. Dari enam kelas yang ada, satu diantarannya ambruk dihantam banjir. Banjir juga merendam ratusan buku pelajaran SDN itu.
”Kami berharap ada petugas dari pihak terkait yang ikut membantu bersih-bersih. Tapi sampai kemarin (Sabtu-red) belum ada yang datang. Ada tapi Cuma lihat-lihat saja,”kata Zulkifli.(cak)
Baca Selengkapnya