Skinpress Rss

Sabtu, 11 Desember 2010

0

Asap rokok dapat menyebabkan kerusakan dini bagi paru-paru serta DNA sehingga pemerintahan Presiden Barack Obama akan mengutamakan upaya penghentian merokok, ujar pejabat kesehatan federal, Kamis.
Kegiatan merokok tidak hanya menyakiti sang perokok, namun juga orang di sekeliling mereka. Seluruh pajak, larangan serta perlakuan harus dijalankan bersama untuk membantu menurunkan jumlah kegiatan merokok, ujar Dokter Bedah Umum AS, Dr Regina Benjamin dalam laporannya mengenai kegiatan merokok.
"Zat kimia di dalam rokok tembakau mencapai paru-paru anda dengan cepat setiap saat anda menghirup sehingga menyebabkan kerusakan dini," ujar Benjamin dan menambahkan, bahkan dengan menghisap sejumlah kecil rokok tembakau dapat merusak DNA sehingga menyebabkan kanker.
Laporan dalam jejaring bedah umum juga mengatakan perusahaan tembakau telah sengaja merancang sejumlah rokok dan produk tembakau lainnya agar bersifat adiktif dan mereka pun telah meluncurkan produk tembakau terbaru yang diduga lebih aman namun pada kenyataannya tetap berbahaya dan bersifat adiktif.
Benjamin mengatakan, sepertiga orang yang pernah mencoba rokok akan menjadi perokok berat.
"Selama dua tahun terakhir, kami telah berupaya untuk mengurangi penggunaan tembakau, termasuk melaksanakan undang-undang yang mengatur produk tembakau, membiayai upaya pengaturan tembakau lokal dan meluaskan akses jaminan pemerataan penghentian tembakau," ujar Menteri Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat, Kathleen Sebelius.
"Hal itu masih menjadi kunci utama pemerintahan kami," tambah dia.
Laporan itu mencatat bahwa penelitian telah memperlihatkan rokok menewaskan 443.000 warga setiap tahunnya di Amerika Serikat yang satu dari setiap lima orang meninggal dunia akibat kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru serta penyebab lainnya.
"Beban ekonomi penggunaan rokok tercatat pada lebih dari 193 miliar dolar AS per tahun yang terdiri dari biaya kesehatan dan kerugian produktivitas," ujar Sebelius.
"Lebih dari 1.000 warga tewas setiap hari akibat rokok dan satu setengah dari semua perokok jangka panjang terbunuh oleh penyakit yang ditimbulkan karena merokok," tambah laporan itu.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Dr Thomas Frieden, dan Dewan Pemerintah mengenai Makanan dan Obat-Obatan, Dr Margaret Hamburg, mengatakan bahwa penelitian itu juga menghasilkan cara mengurangi kegiatan merokok.
"Dampak terbesar datang ketika kami menaikkan harga tembakau, melarang tindakan merokok di tempat umum, menawarkan perawatan penghentian merokok yang mudah didapat dan terjangkau serta menggabungkan kampanye media dan upaya lainnya," ujar mereka dalam laporannya.
CDC memperkirakan bahwa sekitar 23 persen orang dewasa AS dan 17 persen siswa Sekolah Menengah Atas di negara itu adalah perokok.
http://id.news.yahoo.com/antr/20101209/tls-laporan-as-asap-tembakau-sebabkan-ke-e850fa7.html
Baca Selengkapnya

Jumat, 10 Desember 2010

Indonesia Harus Menangi Semua Pertandingan

0

Liputan6.com, Jakarta: Kemenangan harus terus diraih Indonesia untuk juara. Dan itu diperlukan kerja sama tim yang baik agar bisa mencapainya. "Jika ingin ke final, kita harus memenangi semua pertandingan," tutur Irfan Haarys Bachdim, pemain naturalisasi keturunan Belanda di Jakarta, Kamis (9/12).
Irfan tak mempersoalkan perihal pertandingan Indonesia melawan Filipina yang kedua leg pada 16 dan 19 Desember nanti digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. "Yang penting kami memenangi setiap laga yang dimainkan. Dengan begitu kami berkesempatan melangkah ke final," tutur pria kelahiran Amsterdam, Belanda, 11 Agustus 1988.
Leg pertama semifinal Piala AFF 2010 antara Indonesia dan Filipina sedianya akan digelar di Filipina. Namun karena stadion di Filipina tak memenuhi standar, maka pertandingan akan dipindah ke Jakarta. "Kesulitannya adalah tak ada satu stadion pun yang memenuhi syarat sesuai yang dimintakan untuk sebuah pertandingan internasional," jelas Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Nugraha Besoes.
Filipina menjadi tim kejutan dalam ajang sepakbola Piala AFF. Pada babak penyisihan grup B secara mengejutkan Filipina menaklukkan juara bertahan sekaligus tuan rumah Vietnam dengan skor 2-0. Meski menjadi runer up grup B, Filipina menjadi satu-satunya tim di grup B yang tak terkalahkan [baca: Dampingi Vietnam, Filipina Tantang Indonesia].(AIS)
Sumber : http://id.news.yahoo.com/lptn/20101209/tsp-bachdim-indonesia-harus-menangi-semu-55d8849.html

Baca Selengkapnya

Pangeran Saudi Doyan Narkoba dan Pesta

0

JEDDAH, KOMPAS.com -  Para diplomat AS, dalam kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks, menggambarkan dunia seks, narkoba dan rock'n'roll di balik kasalehan formal kerajaan Arab Saudi.
Para pejabat Konsulat AS di Jeddah menggambarkan sebuah pesta Halloween bawah tanah, yang digelar tahun lalu oleh seorang anggota keluarga kerajaan, yang menabrak semua tabu di negara Islam itu. Minuman keras dan para pelacur hadir dalam jumlah berlimpah, demikian menurut bocoran itu, di balik pintu gerbang vila yang dijaga ketat.
Pesta tersebut digelar oleh seorang pangeran kaya dari keluarga besar Al-Thunayan. Para diplomat itu mengatakan identitasnya harus dirahasiakan.
"Alkohol, meskipun sangat dilarang oleh hukum dan pabean Saudi, sangat berlimpah di bar pesta itu dengan koleksi yang lengkap. Bartender Filipina yang disewa menyajikan koktail sadiqi, sebuah minuman keras buatan lokal," kata kawat itu sebagaimana dilasir The Guardian. "Juga diketahui dari mulut ke mulut bahwa sejumlah tamu (pada pesta itu) pada kenyataan adalah 'gadis panggilan', sesuatu yang tidak biasa untuk pesta semacam itu.
Kiriman informasi dari para diplomat AS itu, ditandatangani oleh konsul AS di Jeddah, Martin Quinn, yang menambahkan, "Meski tidak menyaksikan langsung peristiwa tersebut, kokain dan hashishsh (ganja) digunakan secara umum dalam lingkungan sosial semacam itu."
Pesta bawah tanah sedang "berkembang dan berdenyut" di Arab Saudi berkat perlindungan dari kerajaan Saudi, kata kawat itu. Namun pesta semacam itu hanya tersedia di balik pintu tertutup dan untuk orang yang sangat kaya. Terdapat sedikitnya 10.000 pangeran di kerajaan itu. Beberapa masih merupakan keturunan langsung Raja Abdul Aziz, sementara yang lain berasal dari cabang keluarga yang tidak langsung.
Para diplomat yang hadir dalam pesta itu melaporkan, lebih dari 150 pria dan perempuan Saudi, sebagian besar berusia 20-an dan 30-an tahun, hadir dalam pesta tersebut. Perlindungan dari kerajaan berarti kecemasan akan diserga polisi agama menjadi tidak mungkin. Orang-orang yang masuk dikontrol melalui daftar tamu yang ketat. "Adegannya mirip sebuah klub malam di manapun di luar kerajaan itu: banyak alkohol, pasangan muda yang menari-nari, seorang DJ di turntable dan semua orang berdandan."
Bocoran itu mengatakan, rak di bar tempat pesta itu menampilkan jenis-jenis minuman keras terkenal.
Para diplomat itu juga mencoba menjelaskan mengapa sang tuan rumah  begitu lengket dengan pengawal Nigeria, beberapa di antaranya berjaga-jaga di pintu. "Sebagian besar pasukan keamanan sang pangeran adalah laki-laki muda Nigeria. Merupakan praktek yang umum di kalangan para pangeran Saudi untuk tumbuh bersama para pengawal yang disewa dari Nigeria atau negara-negara Afrika lainnya yang berusia muda, (seusia dengan para pangeran itu) dan akan tetap bersama dengan pangeran tersebut hingga dewasa. Waktu bersama yang lama menciptakan ikatan kesetiaan yang intens"
Seorang pemuda Saudi mengatakan kepada diplomat itu bahwa pesta  besar merupakan tren baru. Hingga beberapa tahun lalu, katanya, kegiatan akhir pekan hanya berupa "kencan" dalam kelompok-kelompok kecil yang bertemu di dalam rumah orang kaya. Menurut bocaran itu, beberapa rumah mewah di Jeddah memiliki basement bar, diskotik dan klub.

Baca Selengkapnya

Kamis, 09 Desember 2010

Ada Hubungan Apa dengan Diri NYA.?

0

JAKARTA-C&R/OMG-Pengacara kenamaan, Hotman Paris Hutapea terlihat sangat mesra menggandeng sang kekasih, Meriam Belina saat menghadiri resepsi pernikahan Ananda Mikola dan Marcella Zalianty , di areal Parkir Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Selasa (7/12/2010) malam.

Pengacara Cut Tari itu datang dengan mengenakan Jas berwarna hitam, sedangkan Meriam Belina mengenakan baju berwarna merah. Saat coba diwawancarai keduanya hanya mengumbar senyum kepada para awak media dan bergegas meninggalkan kerumunan para awak media yang sudah menunggunya sejak sore.
Tak banyak patah kata yang disampaikan mereka, hanya Hotman Paris yang mau membagi sedikit ucapan selamat kepada kedua pasangan yang tengah berbahagia tersebut.

"Selamat kepada kedua mempelai. Apalagi, kepada Marcella yang sedang menempuh S2. Semoga menjadi pengacara yang andal seperti saya. Oke, sudah ya. Saya mau pulang, permisi,"ucap Hotman seraya tertawa.
Tak lama berselang, Hotman langsung memasuki Ferrari B 666 LAW warna merah. Di dalam sudah menanti sang kekasih, Meriam Belina. (PRIH PRAWESTI FEBRIANI).


Baca Selengkapnya

Rabu, 08 Desember 2010

Sejarah GRANAT

1

Pada bulan September 1999, Seorang anak bangsa, melihat dan merasakan adanya suatu persoalan yang merupakan ancaman yang serius, terhadap kelangsungan bangsa dalam hubungannya dengan kejahatan peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba.
Dalam keadaan resah dan “tidak bisa berbuat apa – apa”, dia memprakarsai untuk mengajak teman – teman dekat / sahabat – sahabat yang dinilainya telah teruji komitmen moral dan kecintaan mereka terhadap tanah air, serta track record mereka masing-masing, yang tidak pernah cacat dalam menjalankan tugas pengabdian dan dalam menjalankan profesi mereka masing - masing selama ini.
Dan atas prakarsa seorang anak bangsa itu tadi , maka berkumpulah 14 orang yaitu :

1. H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH.
2. Irjen Pol.(Purn) Drs. Koesparmono Irsan, SH, MM, MBA.
3. Mayjen TNI (Purn) Samsudin.
4. Tian Bachtiar.
5. Ny. Hanna Widjaja, SH, MSi.
6. Ir. Albert Kuhon.
7. Abdul Rachman Saleh, SH.
8. Faisal N. Afdhal.
9. Karni Ilyas, SH.
10. Kol. Pol. (Purn) Drs. H. Purnomo Subagio, MM.
11. Jilal Mardani.
12. Drs. Tonny Soenanto.
13. dr. Sudirman, SPKj, MA.
14. DR. H. Adnan Buyung Nasution, SH.

Setelah melalui beberapa kali pertemuan dan diskusi – diskusi kecil, ternyata terdapat kesamaan persepsi, yaitu mengenai : Bahwa Bangsa Indonesia pada saat itu (tahun 1999), sedang dalam ANCAMAN BAHAYA YANG SERIUS, yang merupakan akibat dari peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut diatas, berdasarkan kenyataan yang dilihat pada waktu itu, yaitu :

1. Sedikitnya hampir 2 juta orang bangsa Indonesia telah menjadi korban ketergantungan terhadap NARKOBA, yang antara lain meliputi siswa sekolah menengah, Mahasiswa, Kalangan Profesional dan bahkan Oknum Polri maupun Oknum TNI. Setidaknya 2 orang pecandu telah meninggal dunia setiap hari, sebagai akibat penyalahgunaan Narkoba. Selain dari pada itu, hampir sebagian besar dari para pecandu Narkoba, telah mengalami kerusakan mental, Fisik dan sosial.

2. Bahwa penyalahgunaan dan ketergantungan terhadap narkoba, juga mengakibatkan perubahan karakter para pelajar maupun mahasiswa. Sehingga, mereka terlibat dalam berbagai tindak kejahatan. Yang pada waktu itu, dirasakan bahwa tindak kejahatan, cenderung meningkat, baik kwalitas maupun kwantitasnya. Karena korban yang sedang mengalami ketergantungan, menghalalkan segala cara bahkan rela menjual diri sekedar untuk memperoleh narkoba.

3. Kenyataan pada waktu itu menunjukan, bahwa Negara Indonesia bukan lagi tempat teransit bagi perdagangan narkoba. Melainkan telah menjadi wilayah tujuan bahkan telah menjadi Negara produsen, sehingga di Indonesia narkoba telah tersebar luas dimana-mana, terdapat dimana-mana dan sangat mudah untuk didapat.

4. Kenyataan pada waktu itu, juga menunjukan terbatasnya kemampuan para aparat penegak hukum, untuk membendung masuknya narkoba dari luar negeri secara gelap dan memberantas peredaran gelapnya di dalam negeri. Dilain pihak, informasi akan bahaya penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja maupun orang tua dan para pendidik, sangat sedikit. Sehingga masyarakat kurang memberikan partisipasinya mengenai masalah dimaksud.

Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut, maka pada tanggal 02 Oktober 1999 ke-14 orang yang namanya tersebut diatas, SEPAKAT membentuk WADAH yang diberi nama GRANAT, yang merupakan singkatan dari Gerakan Nasional Anti Narkotika, guna memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba. Untuk Itu, GRANAT baik sendiri, maupun bersama-sama dengan kelompok lainnya atau lembaga Pemerintah melakukan kampanye dan penyuluhan tentang bahaya peredaran gelap dan bahaya penyalahgunaan Narkoba, serta mengkampanyekan tentang cara-cara untuk menangkal peredaran gelap dan mengatasi berbagai bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Selanjutnya pada tanggal 28 Oktober 1999, bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda (Untuk mengambil semangat sumpah Pemuda) ke-14 orang tersebut diatas (yang saat ini disebut sebagai para Pemerakarsa dan para Pendiri / Dewan Pendiri GRANAT) mengadakan jumpa Pers untuk Mendeklarasikan berdirinya GRANAT. Sehingga telah merupakan kesepakatan GRANAT secara Nasional, menjadikan tanggal 28 Oktober sebagai hari lahirnya GRANAT, dan diperingati setiap tahunnya sebagai hari Ulang Tahun GRANAT.

Pada awal berdirinya, GRANAT adalah merupakan GERAKAN MORAL, yaitu untuk mengajak semua lapisan masyarakat, agar menciptakan terwujudnya masyarakat Indonesia yang bebas dari penyalahgunaan narkoba dan memerangi peredaran gelap narkoba, menghindari serta menjauhi hal-hal yang berhubungan dengan penyalahgunaannya.


Beberapa hari setelah di Deklarasikan berdirinya GRANAT, maka para Pendiri / Deklarator mendapat telphon dari Tokoh – tokoh masyarakat, Pemuka Agama, dan Tokoh – tokoh Pemuda di seluruh Indonesia, yang pada pokoknya memberikan sambutan positif, serta dukungan, bahkan sebagian besar menginginkan untuk membentuk atau mendirikan GRANAT di daerahnya masing – masing.

Untuk merespon hal tersebut diatas, maka para Pendiri GRANAT, telah mengundang tokoh – tokoh dari berbagai daerah dimaksud, untuk menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional I (Rakernas Pertama). Dan pada tanggal 28 November 1999 di Jakarta, telah diadakan Rakernas GRANAT yang pertama, yang dihadiri oleh tokoh – tokoh masyarakat, Pemuka agama, dan Tokoh – tokoh Pemuda dari berbagai daerah diseluruh Indonesia, yang pada acara pembukaanya di lakukan oleh Jaksa Agung RI pada waktu itu, yaitu Bpk. Marzuki Darusman, SH, yang selanjutnya mendapat kehormatan menjadi salah satu Anggota Dewan Penasehat GRANAT.

Dari hasil Rakernas tersebut, telah disusun dan disahkan ANGGARAN DASAR GRANAT. Dan berdasarkan Anggaran Dasar, maka GRANAT telah berubah menjadi Organisasi Perjuangan, yang berbentuk Organisasi Sosial Kemasyarakatan. Dengan berpedoman pada Anggaran Dasar GRANAT, maka tokoh – tokoh masyarakat, pemuka agama, dan tokoh pemuda dari berbagai daerah diseluruh Indonesia, yang menghadiri Rakernas GRANAT yang Pertama, telah diberi Mandat oleh Dewan Pimpinan Pusat GRANAT, untuk membentuk Badan Pelaksana GRANAT di setiap Propinsi, Kabupaten / Kota, Kampus – kampus Perguruan Tinggi, Kelompok Kerja pada Perusahaan Swasta, Cabang – cabang Khusus pada Pemukiman, Kecamatan - Kecamatan, bahkan disetiap Desa / Kelurahan diseluruh Indonesia.


Adapun susunan Organisasi GRANAT terdiri atas :

1. Organisasi tingkat Nasional, berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia, dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), dan merupakan Badan Pelaksana Tertinggi GRANAT yang bersifat Kolektif. Terdiri dari seorang Ketua Umum dan beberapa orang Ketua, seorang Sekretaris Jenderal dan beberapa orang Wakil Sekretaris Jenderal, Seorang Bendahara Umum dan beberapa orang Bendahara, serta beberapa Departemen sesuai kebutuhan, yang dipimpin oleh Ketua Departemen dibantu oleh seorang Wakil Ketua Departemen dan beberapa orang Anggota.

2. Badan Pelaksana Organisasi tingkat Propinsi, berkedudukan di Ibukota Propinsi (kecuali Propinsi DKI Jakarta) dipimpin oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

3. Badan Pelaksana Organisasi tingkat Kabupaten / Kotamadya berkedudukan di Ibukota Kabupaten / Kotamadya dipimpin oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

4. Badan Pelaksana Organisasi ditempat -tempat khusus (seperti tempat Pemukiman, Kelompok – kelompok kerja / kumpulan karyawan dari sebuah perusahaan / industri dan tempat - tempat lain disetiap propinsi yang dipandang perlu oleh DPD serta tempat - tempat lain dalam wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang dianggap perlu oleh DPP, dipimpin oleh Dewan Pimpinan Cabang Khusus (DPC K).

5. Badan Pelaksana Organisasi tingkat Kecamatan, berkedudukan di Ibukota Kecamatan, dipimpin oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC).

6. Badan Pelaksana Organisasi di Kampus Perguruan Tinggi / Akademi atau Pondok Pesantren, Sekolah Menengah Umum atau tempat-tempat pendidikan lain yang setingkat dengan itu, yang dianggap perlu sebagaimana ditetapkan oleh DPC setempat atau oleh DPP (untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya) dipimpin oleh Dewan Pimpinan Rayon.

7. Badan Pelaksana Organisasi tingkat Kelurahan / Desa, berkedudukan diwilayah Kelurahan / Desa dipimpin oleh Dewan Pimpinan Ranting.

Bahwa jumlah personil Pengurus dari Badan Pelaksana GRANAT saja di seluruh Indonesia, adalah 12.943 orang. Jumlah tersebut belum termasuk anggota Relawan dan Simpatisan GRANAT, yang jumlahnya dapat dihitung secara pasti melalui data base komputer, termasuk dukungan dari hampir semua instansi pemerintah.

Hal tersebut, dirasakan pada hampir semua kegiatan GRANAT diseluruh Indonesia, yang selalu mendapat dukungan dan respon yang positif dari segenap lapisan Masyarakat, bahkan pada hampir setiap kegiatan GRANAT disetiap daerah, selalu difasilitasi oleh pemerintah daerah setempat. Demikian sekilas tentang Perkembangan Organisasi GRANAT sejak berdiri pada bulan Oktober 1999 hingga saat ini (selama kurun waktu 7 tahun).
Baca Selengkapnya

Hari Anti Narkoba Internasional

0

Terkait dengan pencanangan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) pada 26 Juni 2009, para atlet Indonesia diharapkan dapat berprestasi tanpa narkoba.
Baca Selengkapnya

Selasa, 07 Desember 2010

Aksi Jahit Mulut Bendera Masih Berlanjut

0

Jakarta: Aksi jahit yang dilakukan dua aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) masih terus berlanjut. Aksi jahit mulut dan mogok makan ini akan dilakukan hingga hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada 9 Desember nanti.
Baca Selengkapnya

Polres Aceh Barat Harus Profesional

0

Meulaboh- LBH Banda Aceh Pos Meulaboh, Minggu (28/11), meminta Polres Aceh Barat untuk dapat bersikap bijaksana dalam melihat dan mengambil perspektif hukum secara luas, saat menyikapi kasus konflik antara Abdulrani dan Drs. T. Cut Nyak Syam.
Baca Selengkapnya